Enam Nasihat Syaikh Shalih Al Ushaimi Dalam Menghadapi Wabah Corona – Khutbah Jum’at

Di tengah wabah yang melanda, semakin butuh kita pada para Ulama. Berikut adalah teks khutbah Jum’at dengan tema: Enam Nasihat Syaikh Shalih Al Ushaimi Dalam Menghadapi Wabah Corona

 

KHUTBAH PERTAMA

الحَمْدُ لله يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ وَيَحْكُمُ مَا يُرِيْدُ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ التَّوْحِيدِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَعَلَى آله وَصَحْبِهِ ، صَلَاةً تَامَّةً بَاقِيَةً إِلَى يَوْمِ المَزِيْدِ

أَيُّهَا المُسْلِمُونَ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله فَإِنَّ التَّقْوَى خَيْرُ الزَّادِ فِي السَّيْرِ إِلَى الله تعَالى ، قال الله ﷻ: وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ

أَمَّا بَعْدُ :

Jama’ah kaum muslimin, sidang jum’at rahimakumullah…

Di tengah pandemi corona (Covid-19) yang sedang melanda seluruh penjuru dunia, kita semakin membutuhkan bimbingan para ulama. Sebagaimana raga memerlukan bimbingan dokter dan tenaga medis, demikian pula jiwa kita membutuhkan para ulama. Karena terkadang, kondisi sempit membuat banyak orang salah menempuh jalan.

Di kesempatan yang singkat ini, kita akan menyampaikan ringkasan nasehat dan bimbingan dari seorang ulama Haramain (dua tanah haram) yaitu Syaikh Dr. Shalih bin Abdillah Al-Ushaimi hafizhahullah, berkaitan dengan apa yang harus kita perbuatan di tengah wabah yang sedang melanda. Mudah-mudahan menjadi lentera bagi kita semua agar dapat tetap berjalan di atas kebenaran.

Beliau hafizhahullah mengatakan:

Sesungguhnya kebutuhan seorang hamba kepada Allah adalah sebuah kepastian. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ  وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Hai sekalian manusia, kalian fakir (sangat butuh) kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (QS. Fathir: 15)

Kebutuhan ini semakin bertambah besar ketika dalam keadaan sempit.

Ada enam ushul (asas pokok) yang harus dilakukan dalam rangka menunjukkan rasa butuhnya kita kepada Allah di tengah kesempitan ini.

❀•◎•❀

الأَصْلُ الأَوَّلُ ، الإِيْمَانُ بِقَدَرِ اللَّهِ ﷻ

Asas pertama, beriman dengan takdir Allah

Allah ﷻ berfirman:

 إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut takdirnya. (QS. Al-Qamar: 49)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Urusan seorang mukmin itu sungguh sangat mengagumkan, karena semua urusannya menjadi kebaikan. Dan yang demikian itu hanya terjadi di kalangan orang-orang mukmin. Jika dianugerahi kebaikan maka ia bersyukur, dan syukurnya itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila ia ditimpa kesulitan, maka ia pun bersabar, dan kesabarannya itu menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim: 2999)

Maka sepatutnya seorang hamba untuk memakmurkan hatinya dengan keimanan terhadap takdir Allah. Segala urusan dan keputusan adalah milik-Nya. Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi.

❀•◎•❀

الأَصْلُ الثَّانِي ، كَمَالُ التَّوَكُّلِ عَلَى اللَّهِ ﷻ وَتَفْوِيْضُ الأَمْرِ إِلَيْهِ

Asas kedua, menyempurnakan tawakal serta menyerahkan segala urusan kepada Allah

Allah ﷻ berfirman:

 قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51)

Maka wajib bagi seorang hamba untuk bertawakkal kepada Allah serta menyerahkan urusan kepada-Nya. Janganlah ia mengikuti khayalan yang rusak. Jangan menjadi pribadi yang lemah yang dikuasai oleh banyak khayalan. Nabi ﷺ bersabda:

المُؤمِنُ القَوِيّْ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, meskipun pada masing-masing terdapat kebaikan.” (HR. Muslim: 2664)

❀•◎•❀

الأَصْلُ الثَّالِثُ ، الرُجُوْعُ إِلَى اللَّهِ ﷻ وَالتَّوْبَةُ إِلَيْهِ

Asas ketiga, kembali dan bertaubat kepada Allah

Allah ﷻ berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali. (QS. Ar-Rum: 41)

Ibnu Abbas berkata: “..agar mereka kembali” maksudnya agar mereka bertaubat.

Maka seorang hamba sepatutnya bersungguh-sungguh untuk kembali kepada Allah ﷻ dan bertaubat kepada-Nya.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ لِلَّهِ رب العالمين أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Jama’ah kaum muslimin, sidang jum’at. Selanjutnya dari enam nasihat Syaikh Shalih Al Ushaimi dalam menghadapi wabah corona, yaitu

❀•◎•❀

الأَصْلُ الرَابِعُ ، يَنْبَغِي لِلْعَبْدِ أَنْ يَأْخُذَ بِالأَسْبَابِ

Asas keempat, seorang hamba wajib berusaha mengambil sebab-sebab keselamatan

Sesunggunya Allah ﷻ berfirman:

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَة

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. (QS. Al-Baqarah: 195)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الأَسَدِ

“Larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa.” (HR. Bukhari: 5707)

Maka selayaknya bagi seorang hamba untuk sebab yang bisa melindungi dirinya dari apa yang dia khawatirkan berupa penyakit.

❀•◎•❀

الأَصْلُ الخَامِسُ ، يَنْبَغِي أَنْ يَجْتَهِدَ الإِنْسَانُ فِي أَخْذِ مَصَادِرِ المَعْلْوْمَاتِ الَّتِي تُهِمُّهُ مِنَ الجِهَاتِ المُخْتَصَّةِ وَأَنْ يَحْذِرَ مِنَ الإِشَاعَاتِ

Asas kelima, seyogyanya setiap insan untuk bersungguh-sungguh dalam mengambil informasi yang dia butuhkan dari sumber yang kompeten lagi terpercaya serta berhati-hati dengan informasi yang dusta (hoax)

Allah ﷻ berfirman:

وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ

Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). (QS. An-Nisa’: 83)

Maka setiap orang wajib mengembalikan urusan ini kepada ahlinya. Mengambil informasi dari pihak yang terpercaya dan janganlah ia menjadi terompet yang meniupkan kebohongan serta menyebarkannya kepada manusia sehingga merusak agama dan dunia mereka.

❀•◎•❀

الأَصْلُ السَّادِسُ، يَنْبَغِي أَنْ يَجْتَهِدَ العَبْدُ فِي دُعَاءِ اللَّهِ ﷻ

Keenam, seorang hamba hendaknya bersungguh-sungguh berdo’a kepada Allah

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الدُعَاءُ هُوَ العِبَادَة

Do’a adalah ibadah. (HR. Tirmidzi: 2969)

 

Inilah 6 asas yang selayaknya dilakukan oleh setiap insan dengan sungguh-sungguh. Karena hal ini diantara bukti kefakiran (kebutuhan) kita kepada Allah ditengah keadaan ini.

Inilah enam nasihat dalam menghadapi wabah corona. Semoga Allah menghilangkan wabah ini dari kaum muslimin secara umum.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

اللهم احْمِنَا مِنْ هَذَا البَلاَءِ ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا هَذَا الوَبَاءَ

اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، وَالجُنُونِ وَالجُذَامِ، وَسَيْئِ الأَسْقَامِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين  وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْن

Baca juga Artikel:

Tiga Sebab Utama Merebaknya Virus Corona

Selesai disusun di Komplek Pondok Jatimurni Bekasi, Jum’at 20 Syawal 1441 H/ 12 Juni 2020M

Zahir Al-Minangkabawi

Follow fanpage maribaraja KLIK

Instagram @maribarajacom

Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja atau dapatkan broadcast artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda  di admin berikut KLIK

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !