RUMAYSHO – Hanya Ini Yang Bisa Aku Berikan
Anas bin Malik radhiyallahu anhu menuturkan: “Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tiba di Madinah, aku baru berumur delapan tahun. Lalu ibu menuntunku menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seraya berkata:
يَا رَسُوْلَ اللَّهِ ! لَمْ يَبْقَ رَجُلٌ وَلَا اِمْرَأَةٌ مِنَ الأَنْصَارِ إِلَّا وَقَدْ أَتْحَفَكَ بِتُحْفَةٍ ، وَإِنِّي لَا أَقْدِرُ عَلَى مَا أُتْحِفُكَ بِهِ إِلَّا اِبْنِي هَذَا ، فَخُذْهُ فَلْيَخْذِمُكَ مَا بَدَا لَكَ
‘Wahai Rasulullah, tak tersisa seorang Anshar pun baik laki-laki atau wanita kecuali telah datang kepadamu dengan hadiah istimewa, namun aku tak mampu memberimu hadiah kecuali putraku ini, maka ambillah dia dan suruhlah dia melayanimu kapan saja engkau inginkan.’
Anas melanjutkan, “Maka aku pun menjadi pelayan beliau selama sepuluh tahun, selama itu beliau tidak pernah memukul dan mencelaku. Bahkan tidak pernah bermuka masam kepadaku.” (Siyar A’lamin Nubala’: 3/398)
Itulah Ummu Sulaim radhiyallahu anha yang dikenal dengan julukan Rumaysho, ibu dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia adalah salah satu wanita yang dijamin masuk surga.
Demikianlah pengorbanan yang ia lakukan, coba bayangkan perasaan seorang ibu yang rela berpisah dengan anaknya seharian demi melayani kebutuhan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, padahal anaknya kala itu baru berumur delapan tahun, umur yang masih membuat rindu setiap ayah dan ibu.
Bukan karena apa-apa, tetapi karena itulah pemberian yang dia punya dan pengorbanan untuk Islam yang mampu ia lakukan. Sekarang tinggal tanyakan saja pada diri kita masing-masing, “Kita seorang muslim dan muslimah, apa yang telah kita berikan dan korbankan buat Islam?!”