SUAMI TERBAIK (Art.Salayok41)

Dari Al-Aswad bin Yazid pernah menceritakan:

سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِي الْبَيْتِ قَالَتْ كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا سَمِعَ الْأَذَانَ خَرَجَ

“Aku bertanya kepada Aisyah tentang apa yang dilakukan Nabi di rumah, maka ia menjawab: ‘Beliau biasa melayani istri (dalam pekerjaan rumah tangga), dan jika terdengar adzan maka beliau keluar (menuju shalat).’” (HR. Bukhari: 5363)

Seorang suami yang baik adalah suami yang jika di rumah dan usai dari kesibukannya ia turut mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan meringankan pekerjaan istrinya.

Jika anda beralasan dengan kesibukan, tidak ada waktu, ada urusan yang lebih penting, maka pertanyaannya; “Sibuk mana Anda dibanding Rasulullah? Penting mana urusan yang harus Anda selesaikan dibanding dengan urusan Rasulullah?”

Lihat Nabi kita ini, seorang Rasul, kepala negara, panglima perang, hakim agung, dst. Namun ternyata begitu yang beliau lakukan jika sudah berada dirumah. Anda ingin menjadi suami yang baik? Maka teladanilah Rasulullah.

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
WhatsApp Yuk Gabung !