Di antaranya makar dan tipu daya setan adalah menanamkan permusuhan sesama manusia, sehingga mereka berpecah belah, sibuk dengan pertengkaran sehingga lalai dari ibadah. Allah berfirman:
إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ
Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS. Al-Maidah: 91)
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ أَيِسَ أَنْ يَعْبُدَهُ الْمُصَلُّونَ فِي جَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَلَكِنْ فِي التَّحْرِيشِ بَيْنَهُمْ
“Sesungguhnya setan telah putus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di jazirah arab, tapi ia mengadu domba di antara mereka.” (HR. Muslim: 2812)
Oleh sebab itu, seorang mukmin yang cerdas yang memahami betul siapa musuh utamanya tentu tidak mau diadu domba dan ditipu oleh musuhnya begitu saja. Sehingga timbullah sikap kehati-hatian, tidak mudah terhasut, berpikir panjang, tenang dan tidak tergesa-gesa, ketika mendengar atau mendapati sesuatu yang akan mengarah pada perpecahan dan permusuhan antar sesama muslim karena ia tahu bahwa ini adalah makar musuhnya.