Perintahkan Keluarga Agar Taat Pada Allah – Riyadush Shalihin
Bab 38 – Kewajiban Memerintah Keluarga, Anak-anak yang sudah Tamyiz, dan Semua Orang yang Dalam Penjagaannya, Supaya Taat Kepada Allah. Dan Melarang Mereka Dari Pelanggaran, Mendidik Serta Menghalangi Mereka dari Menerjang Larangan
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (QS. Thaha: 132)
Allah subhanahu wata’ala juga berfirman:
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ قُوۤا۟ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِیكُمۡ نَارࣰا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. (QS. at-Tahrim: 6)
Faidah ayat:
1. Seorang suami adalah penanggung jawab atas keluarganya. Ia memiliki dua kewajiban yaitu kewajiban yang berkaitan dengan kebutuhan jasmani keluarganya, seperti nafkah dan kewajiban yang berkaitan dengan kebutuhan rohani mereka. Bahkan yang kedua ini jauh lebih penting.
2. Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kehidupan yang sejatinya dan pokok kebahagiaan. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu. (QS. Al-Anfal: 24)
Maka seyogyanya seorang ayah mengajari anak-anak dan keluarganya untuk taat kepada Allah agar mereka mendapatkan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya.
3. Selamat dari neraka dan dikumpulkan dalam surga adalah tujuan utama sebuah keluarga. Karenanya ketika Allah menceritakan tentang kebahagiaan nanti di hari kiamat, salah satunya tatkala seorang dapat kembali pada keluarganya. Allah berfirman:
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ ، فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا ، وَيَنقَلِبُ إِلَىٰ أَهْلِهِ مَسْرُورًا
Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. (QS. Al-Insyiqaq: 7-9)
Semuanya itu dapat terwujud jika semua anggota keluarga adalah orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah. Allah ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (QS. ath-Thur: 21)
4. Shalat adalah perkara penting dan tanda kebaikan sebuah keluarga. Bahkan karena pentingnya amalan shalat ini, Nabi Ibrahim alaihissalam memohon kepada Allah:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim: 40)
Baca juga Artikel:
Agar Anak Masuk Surga Bersama Keluarga
Nafkah Adalah Sedekah Yang Paling Utama
Keluarga Lebih Berhak Merasakan Kedermawanan Kita
Ditulis di Jatimurni Bekasi, Rabu 20 Jumadal Ula 1441H/ 15 Januari 2020M
Follow fanpage maribaraja KLIK
Instagram @maribarajacom
Bergabunglah di grup whatsapp maribaraja untuk dapatkan artikel dakwah setiap harinya. Daftarkan whatsapp anda di admin berikut KLIK
5 Comments