Mengapa Ucapan Salaf Lebih Banyak Manfaatnya Daripada Ucapan Kita?
Mengapa hari ini, ucapan kita banyak dan nasehat kita panjang dengan untaian kata yang indah, akan tetapi manfaatnya sedikit bahkan ada yang tidak memberikan pengaruh sama sekali. Sedangkan ucapan orang-orang shalih terdahulu singkat, pendek, sederhana namun maknanya dalam dan memberikan manfaat kepada banyak orang, kita termasuk di dalamnya.
Mengapa bisa demikian? Jawabnya adalah terletak pada niat. Pernah ditanyakan kepada Mahmud Al-Qashshar rahimahullah; “Mengapa ucapan salaf lebih bermanfaat daripada ucapan kita?” Beliau menjawab:
لِأَنَّهُم تَكَلَّمُوا لِعِزِّ الإسْلَامِ، وَنَجَاةِ النُّفُوسِ، وَرِضَا الرَّحْمَنِ، وَنَحْنُ نَتَكَلَّمُ لِعِزِّ النُّفُوسِ، وَطَلَبِ الدُّنْيَا، وَرِضَا الخَلْقِ
“Karena mereka berbicara untuk kemuliaan Islam, keselamatan diri mereka dan mencari ridha Ar-Rahman. Sedangkan kita berbicara untuk mendapatkan kemuliaan diri sendiri, mencari dunia dan mencari keridhaan makhluk.” (Shifatu Ash-Shafwah 2/313, Mawaizh Ash-Shahabah: 8)
Disinilah letak perbedaannya itu, mereka mendapatkan keberkahan dari Allah karena lurusnya niat mereka. Sedangkan kita tidak. Mereka bicara atau menulis buku dengan tujuan untuk meraih akhirat, sedangkan kita berbicara untuk mencari ketenaran, Menulis buku untuk mencari uang dan keuntungan dunia saja.
Oleh sebab itu, hal ini sebagai pengingat bagi kita untuk kembali membenahi niat dalam berucap. Untuk siapa dan karena apa kita berucap. Tirulah orang-orang shalih terdahulu, hendaknya semua tindakan yang muncul dari diri kita karena Allah. Berbicara karena Allah diam pun juga untuk mencari keridhaan Allah. Bukan untuk kepentingan dunia tapi semata hanya untuk akhirat.
Penulis: Zahir Al-Minangkabawi
Follow fanpage maribaraja KLIK