Kitabut Tauhid – Bab 23 : Keterangan Bahwa Ada Di Kalangan Umat Ini Yang Menyembah Berhala (2/5)

Ayat Kedua

قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللَّهِ ۚ مَن لَّعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ ۚ أُولَٰئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ عَن سَوَاءِ السَّبِيلِ

Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS. Al-Maidah: 60)

Makna ayat secara umum

Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya untuk mengabarkan kepada orang-orang yang menjadikan agamanya mereka sebagai permainan dari kalangan Ahlul Kitab tentang balasan buruk dari Allah berupa dijauhkan dari rahmat Allah, mendapat murka Allah, dirubah bentuk fisiknya menjadi kera dan babi, serta dirubah batin mereka dengan mentaati setan sekaligus berpaling dari wahyu. (Lihat: Al-Mulakhkhash fi Syarh Kitabit Tauhid: 190-191)

Kaum yang dijadikan kera

Mereka adalah Ashhabu As-Sabt dari kalangan umat Yahudi sebagaimana yang disebutkan di dalam firman Allah:

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَوْا مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: “Jadilah kamu kera yang hina”. (QS. Al-Baqarah: 65)

Kaum yang dijadikan babi

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah mengatakan: “Kaum yang dirubah menjadi babi adalah orang-orang Nasrani yang mengingkari Maidah Nabi Isa. Dan ada pula pendapat yang mengatakan bahwa kedua perubahan bentuk terjadi pada Ashabu as-Sabt dari kaum Yahudi. Para pemudanya dirubah menjadi kera sedang para orang tuanya dirubah menjadi babi.” (Al-Mulakhkhash fi Syarh Kitabit Tauhid: 190)

Munasabah Ayat

Apabila di kalangan Ahlul Kitab ada orang-orang yang menyembah thaghut maka akan terjadi pula pada umat ini.

Faidah Ayat

1. Terjadinya kesyirikan pada umat ini

2. Menetapkan Qudrah Allah, bahwanya Allah mampu mengubah wujud manusia menjadi wujud lain sebagai balasan dari kemaksiatan mereka. Sebagaimana perubahan bentuk ini terjadi pada bani Israil maka akan terjadi pula pada umat Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

 فِي هَذِهِ الأُمَّةِ خَسفٌ ومَسخٌ وقَذفٌ، قَالَ رَجُلٌ مِنَ المُسلِمِينَ: يَا رَسُولَ اللّهِ، وَمَتَى ذَلِكَ؟ قَالَ: إِذَا ظَهَرَتِ القَينَاتُ وَالمَعَازِفُ وَشُرِبَتِ الخُمُرُ

“Pada umat ini akan terjadi tanah longsor, perubahan bentuk, bencana dari langit.” Salah seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kapankah hal itu akan terjadi?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Apabila telah (tampak) bermunculan para biduwanita dan alat-alat musik, serta khamr merajalela.”(HR. Tirmidzi: 2212, Shahih at-Targhib wa at-Tarhib: 2379)

3. Penetapan sifat marah bagi Allah

4. Bahaya maksiat terhadap fisik dan jiwa

Zahir Al-Minangkabawi

Zahir al-Minangkabawi, berasal dari Minangkabau, kota Padang, Sumatera Barat. Pendiri dan pengasuh Maribaraja. Setelah menyelesaikan pendidikan di MAN 2 Padang, melanjutkan ke Takhasshus Ilmi persiapan Bahasa Arab 2 tahun kemudian pendidikan ilmu syar'i Ma'had Ali 4 tahun di Ponpes Al-Furqon Al-Islami Gresik, Jawa Timur, di bawah bimbingan al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc hafizhahullah. Kemudian melanjutkan ke LIPIA Jakarta Jurusan Syariah. Sekarang sebagai staff pengajar di Lembaga Pendidikan Takhassus Al-Barkah (LPTA) dan Ma'had Imam Syathiby, Radio Rodja, Cileungsi Bogor, Jawa Barat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
0
    0
    Your Cart
    Your cart is emptyReturn to Shop
    WhatsApp Yuk Gabung !